you can translate use menu select language at the bottom (footer) of page
Seperti telah saya katakana di artikel sebelumnya
tentang pengamtan napsu2 kita maupun karakter kita menjadi penting untuk di
amati kalau kita ingin mencapai kebahgian tanpa banyak melakukan hal2 yang
justru akan menjauhkan diri kita dari kebahagian. Agama kita(islam)mengajarkan
demikian: Tuhan menciptakan manusia tak lain agar manusia itu bisa beribadah/bersujud
padanya.
Tapi kenyataan manusia sendiri berjuang dan
menyembah Tuhan tak lain karena manusia ingin mencapai kebahagiaanya(surga).
Walau dari pandangan kaum tasawuf kenyataanya sering mengatakan.bahwa tujuan
perjuanganya adalah untuk mengenal dan mencintai Tuhanya.
Sejak jaman dulu manusia mencoba mengamati dirinya
juga napsu2 dan karakternya.dengan tujuan yang sama.
Di jawa sebelum islam masuk ke daerah2 pedalaman,
tentang napsu dan karakter juga kepercayaan yang di yakini, masyarakat jawa mengenal napsu2 ini dengan
sebutan sedulur papat kelima pancer. Yaitu kepercayaan tentang adanya sukma atau
roh lain di tubuh kita , yang menjaga kita, serta membantu kita. Yaitu kakang
kawah adi ari2 yang selalu diucapkan sang ibu atau bapak ketika anaknya punya
niat mengerjakan sesuatu atau biasanya diucapkan
bila mereka akan berpergian.Agar saudara roh2 (kakak dan adik) dari anak tersebut biar ikut dalam perjalanan dan menjaganya.
Tentang ini: Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati tulisannya dimulai dari lagu
Dandanggula yang bunyinya sebagai berikut: Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira Nganakaken
saciptane Kakang Kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari Ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken
pangarah Ponang Getih ing rahina wengi Ngrerewangi
ulah kang kuwasa Andadekaken karsane
Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami Nuruti ing panedha Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal
sawujud ingwang.
Pada
lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara
Empat” itu adalah Marmati, Kawah, Ari-ari (plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut Rahsa. Semua itu
berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi. Jelasnyamereka
berpusat di setiap manusia.
Mengapa
disebut Marmati, kakang Kawah,
AdhiAri – Ari, dan Rahsa? Marmati itu artinya Samar Mati (Takut Mati)! Umumnya bila seorang ibu mengandung sehari
- hari pikirannya khawatir karena Samar Mati. Rasa khawatir tersebut
hadir terlebih dahulu sebelum keluarnya Kawah (air- ketuban), Ari – ari, dan Rahsa. Oleh karena itu Rasa Samar
Mati itu lalu dianggap Sadulur Tuwa (Saudara Tua). Perempuan yang hamil
saat melahirkan, yangkeluar terlebih dahulu adalah Air Kawah (Air
Ketuban) sebelum lahir bayinya,dengan demikian Kawah lantas dianggap
Sadulur Tuwa yang biasa disebut Kakang (kakak) Kawah. Bila kawah sudah lancar keluar, kemudian disusul dengan lahirnya si
bayi, setelah itu barulah keluar
Ari – ari (placenta/ tembuni). Karena Ari
–ari keluar setelah bayi lahir, ia disebut sebagai Sedulur Enom
(Saudara Muda)dan disebut Adhi (adik) Ari-Ari. Setiap ada wanita yang
melahirkan, tentu saja juga mengeluarkan Rah (Getih=darah) yang cukup banyak. Keluarnya
Rah (Rahsa)ini juga pada waktu akhir, maka
dari itu Rahsa itu juga dianggap Sedulur Enom.Puser (Talipusat) itu umumnya gugur (Pupak) ketika bayi
sudah berumur tujuh hari. Tali pusat yang copot dari pusar juga dianggap
saudara si bayi. Pusar ini dianggap pusatnya Saudara Empat.---
Dari situlah muncul semboyan “Saudara EmpatLima Pancer(Pusat)”.
Kadang sedulur empat ini disebutkan
dengan : Watman, Wahman, Rahman,
Ariman.
Namun setelah Islam mulai masuk ke daerah2 pedalaman…pulau jawa, istilah tersebut menjadi kurang popular. Karena mulai masuknya ajaran syariat islam dan secara kusus masuk pula
ajaran tasawuf Islam yang awalnya tasawuf masih merupakan ajaran rahasia/sinengker. Yaitu ajaran
yang boleh di ajarakan kepada orang2 yang amal syariatnya sudah baik saja.
Sifat2 maupun magi atau doa2 yang menggunakan
kepercayaan jawa tersebut mulai bergeser dan diganti dengan ucapan“ Bismillahirohman
nirohim” atau Allfatiqah ,dan tentang sipat /nafsu2 manusia mulai dikenalkan
dengan sifat/napsu empat bahasa Arab yaitu:
1.Mutmainah 2.Sufiyah 3.Aluamah 4.Amarah dan 5. hati
nurani yaitu diri sejati kita(pancer/pusat). Baca kembali >>> Manajement Kalbu bab 1
Sebenarnya selain kepercayaan jawa asli tsb.masyarakat
jawa juga dipengaruhi oleh ajaran maupun sastra dan budaya Hindu juga Buda. Kepercayaan /tuntunan hindu
sering diperagakan dengan pertunjukan wayang kulit. Wali Islam asli jawa yang popular menggunakan
wayang untuk berdakwah adalah mas Said atau Sunan Kalijogo. Oleh sebab itu diantara 9 wali
masa itu ,Sunan kali jogo adalah wali yang sangat dikaggumi secara kusus dan di
hormati oleh masyrakat jawa.Kisah wayang yang berhubungan dengan Tauhid
antaranya kisah Dewa Ruci. Dan yang berhubungan dengan sedulur papat kelima
pancer adalah :Semar, Gareng, Petruk dan Bagong (punokawan), sedang pancernya
adalah Satriya yang diikuti. Misalnya Arjuna…. Atau Abimanyu dll.
Dan siapa Raksasa yang di gambarkan denga Raksasa
Merah,Hitam Hijau,,Cakil…? Itu adalah
gambaran atau simbolis dari napsu negatip angkara murka. Sebagai lawan atau
sisi lain dari napsu positip (Semar,Gareng,Petruk, Bagong). Yang ini juga menjadi
simbul dari : Cipta,Rasa,Karsa dan Karya.
Begitu juga masyrakat jawa yang pernah mengamati kitab2 Bagawat Gita. Napsu2 ini di gambar kan sebagai empat kuda penarik kereta perang Arjuna yang di kendalikan oleh kusirnya Batara Kresna.
Begitu juga masyrakat jawa yang pernah mengamati kitab2 Bagawat Gita. Napsu2 ini di gambar kan sebagai empat kuda penarik kereta perang Arjuna yang di kendalikan oleh kusirnya Batara Kresna.
Napsu ini adalah kekuatan, namun kalau tak di
waspadai juga merupakan ancaman atau angkara murka.
Oleh sebab Itu di Tasawuf Islam utamanya dalam kitab2 Imam All Ghozali .
Sering dikatakan. Bahwa manusia adalah mahluk yang mempunyai sifat atau
karakter yaitu: 1.Karakter setan,2.karakter hewan, 3.karakter binatang buas, namun juga punya karakter Malaekat.
Olah karena itu otak bertugas untuk mengatur tentara2 itu / kekuatan2 itu agar seimbang, agar tujuan hidup bisa di capai dengan sempurna /memuaskan.
Olah karena itu otak bertugas untuk mengatur tentara2 itu / kekuatan2 itu agar seimbang, agar tujuan hidup bisa di capai dengan sempurna /memuaskan.
Karakter Setan yaitu seperti tipu
daya,khianat,korupsi , senang fitnah dll.
Karakter Hewan umpamanya,makan,minum,tidur,
bersanggama dll.
Karakter
Binatang buas perbuatan2 angkara murka seperti: memukul,
membunuh dan permusuhan.
Karakter Malaekat adalah seperti :perbuatan berbudi
,yang berupa kasih sayang,bisa saling penegertian tolong menolong dan malakukan
kebajikan2 lainya.
Sedikit saya sisipkan tentang tingkatan ilmu dalam
metode Tasawuf agar. Kita bisa membedakan cara pandang kita sebagai manusia
biasa dan kaum sufi yang memang mengususkan diri untuk mencapai tingkat
atau hidayah Marifatulah (bisa membuka tabir kebenaran).
Marifat’ullah
ada 2 macam…
Marifatullahnya
atau mengenal Allahnya orang awam yaitu cukup dengan dalil2 atau logika2.
Sedang Marifatullahnya
kaum sufi yang dapat hidayah , ialah ia bisa
mengenal dirinya/napsi2nya, ia bisa membuka tabir kegaiban (kasyap) dan
bisa mengenal Tuhan dan mencintai Tuhan. Umumnya mereka ini adalah mereka yang
sudah tak bernapsu tentang keduniawian/sudah bisa meninggalkan napsu2nya.entah sementara
maupun sterusnya. Tentang ini banyak tulisan kaum sufi: hanya bisa dilalui
melalui hati nurani. Bahkan banyak yang menyatakan bahwa: hati nurani adalah
sifat Tuhan itu sendiri.
Jadi siapa mengenal /melihat/ mendengar hati
nuraninya ,sama dengan mendengar dan melihat sifat Tuhan itu sendiri. Dan Sifat
tidak jauh dari DatNya.(Sumber: dari buku
Sheh/Tenku Hanafiyah seorang
Sufiisme dari Sumatara barat berjudul ” Sapaan untuk para pencari Tuhan”(gramedia)).
Diawal mulainya dikenal ajaran Tasawuf, lebih2 lagi yang
berbentuk Al hulul,aliran ini dianggap sebagai penyelewengan agama islam.bahkan
dianggap bertentangan dengan agama. Tetapi setelah tahun 1111 al Gazali
menemukan kebenaran,maka aliran filsafat dan Taswuf tersebut
berangsur-angsur dapat diterima.Tapi tidak dalam tarap manunggalimg kawula dan
Gusti (ittihad). Yang sering menimbulkan salah faham.melainkan sampai pada
berhadapan denganTuhan. Hal ini tersirat dalam pernyataan Al Ghozali sebagai berikut.
“Cahaya itu adalah kunci dari kebanyakan pengetahuan.siapa yang
menyangka bahwa kasaf ( pembukaan tabir)bergantung pada argument (dalil2) itu
sebenarnya telah mempersempit rahmat Tuhan yang demikian luas… Cahaya yang di
maksud adalah cahaya yang disinarkan oleh Tuhan ke dalam hati sanubari
manusia”.
Al Gozali ini juga menyatakan : Bahwa kebenaran yang nyata adalah
pengetahuan yang diperoleh secara langsung dari Tuhan melalui jalan Tasawuf.
Ronggo Warsito adalah tokoh sufiisme dari keraton mataram Islamyang sangat populer dan Terkenal dengan kitabnya Wirid Hidayat jati.disamping banyak kitab2 sastra lainya.
Menurut saya aliran tasawuf Islam sangat cocok dengan budaya dan kondisi
bangsa Indonesia yang Plurarisme ini. Tasawuf
islam, adalah aliran sepiritual di dalam agama Islam, dan hampir tidak
ada beda dengan paham sepiritual agama lain . missal yoga dan tapa di tradisi agama hindu ,mistik Kristen dan genesime di agama
Yahudi. Sebab dasar pengetahuanya adalah pengenalan rasa dan cahaya hati yang ada didalam manusia itu sendiri yang tentunya sama saja untuk semua manusia (universal).
Berikut contoh sekema paham
Sufi atau paham tasawuf :
Empat tingkatan kedalaman beragama.
Syari'at dalam perspektif faham tasawuf ada
yang menggambarkannya dalam bagan Empat Tingkatan Spiritual Umum dalam Islam, syariat, tariqah atau tarekat, hakikat. Tingkatan keempat, ma'rifat, yang 'tak terlihat', sebenarnya adalah inti dari
wilayah hakikat, sebagai esensi dari kempat tingkatan spiritual tersebut.
Sebuah tingkatan menjadi fondasi bagi
tingkatan selanjutnya, maka mustahil mencapai tingkatan berikutnya dengan
meninggalkan tingkatan sebelumnya. Sebagai contoh, jika seseorang telah mulai
masuk ke tingkatan (kedalaman beragama)tarekat,
hal ini tidak berarti bahwa ia bisa meninggalkan syari'at. Yang mulai
memahami hakikat,
maka ia tetap melaksanakan hukum-hukum maupun ketentuan syariat agama dan tarekat.
Gambar skema Kedudukan syariat dalam empat tingkatan spiritual.disunting dari
>>> https://id.wikipedia.org/wiki/Sufisme
Sekian Postingan kali ini.Mudah2 ada manfaatnya.
Sallam A.Gumilar
Selanjutnya
Pengamatan
tentang hati Nurani:
Kekuatan
Cinta
Emosi2
Mengenal
kelebihan dan kekurangan kita.
Hal
istimewa dalam tubuh manusia:
Lebih
jauh tentang imajinasi:
Berjalan
tanpa beban
Postingan Yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar