WELCOME,Daftar Bacaan,Tentang Kami, Panduan,Info,Artikel

Minggu, 17 Januari 2016

Intalasi AC Sentral pada Bangunan Gedung Bertingkat bag 5

Bab :Intalasi AIR Handling Unit (AHU )
Salam Pembaca
Di artikel sebelumnya kita telah membahas bab intallasi Cooling Tower. Di artikel ini kita akan membahas bab lebih lanjut yaitu pendistibusian air dengan suhu dingin dari evaporaor di unit Chiller, dibagikan ke unit2 AHU yang berada di setiap lantai bangunan Gedung.
Untuk proses pendinginan di Evaporator anda bisa melihat di artikel IntalasiAC sentral bangungan gedung 1.
Pada umumnya  Disetiap Intalasi chiller disiapkam 2buah unit mesin Chiller. Satu adalah unit chiller yang sedang operasional/berjalan ,ke dua adalah unit chiller cadangan yang stand by. Atau kadang di atur dengan operasonal bergantian.
Namun kebiasaan ini bukan suatu keharusan….Ada juga suatu system pendingin Cuma menggunakan 1 unit Chiller.Dengan risiko bila ada trouble atau perbaikan mesin, system pengkondisian udara  harus dimatikan.
Dibawah ini adalah sekema gambar perpipaan intallasi pendistribusian air dingin dari evaporator menuju ke unit2 AHU lantai gedung 1 sampai lantai 10.
Gambar1
Intllasi perpipaan seperti gambar  diatas disebut sebagai intallasi perpipaan system tertutup dengan aliran kembali langsung
Sedang intalsi kembali tak langsung adalah seperti gambar2 dibawah ini. Dimana system kembali tak langsung punya kelebihan dalam soal pengaturan tekanan  pada tiap cabang /AHU akan lebih mudah. Namun kerugianya adalah material pipa akan lebih panjang yang secara pertimbangan ekonomis banyak tidak menjadi pilihan.
Gambar 2a ,2b : system pipa kembali tak langsung.

 Gambar 2a
 
Gambar 2b
 


Gambar 3. adalah pipa kembali langsung posisi horizontal. Dimana system ini adalah system paling mudah dalam pengaturan tekanan.


Gambar 3.

Berbeda dengan Installasi pipa di Colling tower. Di intallasi distribusi air dingin ke AHU ini, intallasi pipa dan componennya harus menggunakan Isolasi yang berguna untuk menghambat pertukaran temperatur antara suhu air didalam pipa dengan suhu udara diluar pipa. Untuk konstruksi di bagian support pipa ,juga ditambahkan blok2 isolasi yang umumnya kalau di Indonesia terbuat dari kayu….   gambarnya bisa anda lihat di bagian gambar  bahan/component Isolasi dibawah ini.

Gambar 4 Gambar bahan solasi dari glas wool
Gambar 5 Gambar Isolasi cetakan jadi dari glass wool lengkap dengan Alumonium coil di luarnya



Gambar 6 Blok kayu untuk isolasi di daerah support.

Seperti telah saya terangkan diatas ,jenis Intallasi perpippaan di bagian AHU ini termasuk jenis intallasi pipa tertutup, sedang Intallasi pipa di Cooling Tower di bab yang lalu adalah inttalasi pipa system terbuka.
Untuk daerah yang mempunyai perubahan perbedaan suhu cukup significan antara musim dingin atau musim panas,dimana pada umumnya system pengkodisian udara di buat kombinasi antara sytem pendinginan dan system pemanasan. misal di daerah2 agak jauh disebelah utara atau sebelah selatan katulistiwa.Maka intallasi perpipaan di Intalaasi AHU ini perlu di lengkapi dengan expansion tank guna menyetabilan kontraksi diperpipaan oleh karena perubahan tekanan didalam pipa akibat perubahan suhu yang siknifikan pada suhu udara disekitarnya. Bab expansi tank tidak di bahas di bab ini mudah2 bisa saya tambahkan di bab yang akan datang.Namun pada umumnya banyak Intallasi di Indonesia yang tak menggunakan tank expansi ini karena asumsinya adalah perubahan suhu di daerah katulistiwa antara musim panas dan musim dingin adalah setabil. Namun ada juga tangki kecil yang dipasang guna pengisisan awal air antara intallasi plumbing dan Instali pipa AHU agar mudah mengontrol volume atau ketinggian air,yag juga bisa difungsikan untuk tank expansi ketika intallas AHU baru dinyalakan  di awal operasi,yang pasti menyebabkan  perubahan suhu pada air didalam pipa intalasi sebelum dan sesudah mesin di jalankan.. Karenya juga sedikit banyak akan menimbulkan Kontraksi pada air dalam intalasi pipa.
Di daerah daerah pegunungan di proyek besar perusahaan asing di Indonesia seperti yang pernah saya kerjakan di Pt. Inco sebuah penambangan nikel di Soroako, pengkondisian udara kombinasi dengan system pemanas ini di pasang parallel menggunakan system paket. Dimana koil pemanas tidak menggunakan system dengan kerja compressor dengan memanffatkan panas kondensator melainlan memakai hitter menggunakan daya listrik yang berdiri sendiri. Hanya saluran ductingnya menggunakan intallasi yang sama. Secara bergantian.
Kembali ke bab AHU yang kita bahas ini,Untuk Pipa tegak di Instalasi ini , untuk pertimbangan ekonomi, kita buat perencanaan dengan diameter ber beda antara diameter pipa tegak lantai bagian bawah dengan deameter pipa tegak bagian lantai diatasnya. Di contoh Arikel ini saya bagi menjadi tiga bagian yaitu diameter pipa dari lantai 1 sampai lantai 4, lantai 5 sampai lantai7,lantai 8 sampai lantai 10. Seperti detail perhitungan di bawah ini.
Perhitungan Kebutuah air setiap AHU di Setiap lantai.
Perhitungan Kebutuan  air untuk AHU lantai 1 samai lantai 4
Perhitungan Kebutuhan air  untuk AHU lantai 5 sampai lanta7
Perhitungan Kebutuhan air  untuk AHU lantai 8sampai lanta 10
Karena diameter pipa kita rencakan menjadi tiga macam deameter maka Pipa tegak bagian paling bawah sampai lantai 4 harus bisa menampung keperluan air untuk AHU lantai 1 sampai lantai 10.
Pipa tegak lantai 5 sampai lantai 7 harus bisa  menampung keperluan air untuk AHU lantai 5 sampai lantai 10. Sedang bagian pipa tegak bagian atas  yaitu lantai 8 sampai lantai 10 harus mampu menampung keperluan air  untuk AHU lantai 8 sampai lantai 10
Maka pembagian diameter di bagaian pipa tegak bisa di lihat pada gambar dibawah ini
Gambar pembagian diameter pipa tegak pipa Supply maupun pipa balik(return pipe)

Gambar7
Bab Kapsitas Pompa sirkulasi
Keperluan air yang ber sikulasi yang merupakan kapasitas aliran Pompa yang harus dipenuhi dalam pemilihan Pompa.
Dan rumusan dasarnya adalah sbb:
Jumlah kalor yang dilepas di  prosses pengembunan didalam kondensor = jumlah kalor yang di serap oleh penguapan di dalam Evaporator yang equivalen dengan energy yang di pelukan untuk kerja kompresor di dalam kompresor. Dan ini sama dengan kapasitas refrigerant  pada Chlller.
Diamana jumlah air yang bersikulasi antara evaporator dan unit2 AHU harus mampu menyerap. Energy kalor dari evavorator ini untuk di pindahkan ke unit2 AHU di semua lantai gedung.
Ada catatan2 dan sering di jadikan acuan/Standart di desain intallasi AC maupun dalam praktek pengawasan Intallasi AC,bahwa untuk keperluan air  yang bersirkulasi antara Kondensor di Chiller dan Cooling tower
Kurang lebih adalah = 3 Gpm tiap 1Tr
Dan air yang ber sikulasi antara Evaporator di Chiller dan AHU
 Kurang lebih adalah= 2,66 Gpm tiap 1 Tr
hal ini bisa juga dihitung dengan per samaam sbb:
Dimana,
U=Jumlah air yang bersirkulasi l/jam
W= beban kalor atau Kapasitas refrigerasi   >>>= 50Tr >>>
1 Tr =3.024 kcal/jam
Cp= kalor sepesifik air =1
Y=berat jenis air=1
T2 –T1= selisih suhu air masuk unit AHU  dan suhu air  keluar Unit AHU >>>
T2 adalah temperature air keluar dari unit AHU = Temperatur air masuk ke Evaporator
T1 adalah temperature air masuk ke unit AHU = Temperatur air keluar dari Evaporator


Biasanya suhu Air masuk AHU Antara 5ºC s/d 7ºC
Dan Suhu keluar dari AHU antar 10º Cs/d12º
T2- T1 biasanya 5ºC…. dan dalam bahasan ini kita menggunakan angka ini.
>>>  Jumlah tiapTons .riffregerant =3024 : 5=601 l/jam= 10 l/menit  >>> hampir sama dengan setandart umum yang saya tulis diatas =  2,66  gal/menit
Jadi untuk  AHU tiap lantai Jumlah air yang bersikulasi adalah =50 x 10 l/menit =
500 l/menit   =  8,3 l /detik
Untuk  AHU 10 lantai =10 x 500 =5000 liter/menit
5000 l/menit Ini adalah  Kapasitas aliiran Pompa  sirkulasi
Diameter pipa lantai 1 s/d Lantai 4 Harus mampu memenuhi kebutuhan AHU lantai1  sampai lantai 10.
Dengan cara yang sama ketika kita menghitung Diamater pipa pada bab pemasangan intallasi cooling tower  pada bab sebelumnya maka kita dapakan/tetapkan bahwa
Diameter pipa tegak lantai 1 s/d lantai 4 adalah 8”
Diameter pipa tegak antai 5 s/ 7 adalah 6” ,dan
Diameter pipa tegak untuk lantai 8,9 dan10 adalah 4”


Gambar 8 Coil AHU



Gambar 11 Bagian dalam evaporator


Gambar12 Balansing valve


Gambar13 AHU
Catatan:
Us Galon= 3,7854 lt
Imperal Galon= 4,543 lt
Kecepatan air dalam pipa yang disarankan.
Ukuran Pipa (Dalam inci)
Kecepatan m/detik
- 1”
0,5- 1
2” s/d 4”
1-2
5”  keatas
2=3,6

Sedang Tahanan gesek yang harus di atasi pompa akan kita bahas di postingan yang akan datang.

1.Head total pompa untuk mengatasi tahanan gesek pada system pipa dan equipment Intallasi     perpipaan dari Chiller ke AHU
2. Pemilihan kapasitas Blower(cfm) dan Statik pressernya

                                                      **********


Tidak ada komentar: