Salam
Pembaca
Di artikel
sebelumnya kita telah membahas bab intallasi Cooling Tower. Di artikel ini kita
akan membahas bab lebih lanjut yaitu pendistibusian air dengan suhu dingin dari
evaporaor di unit Chiller, dibagikan ke unit2 AHU yang berada di setiap lantai
bangunan Gedung.
Untuk proses
pendinginan di Evaporator anda bisa melihat di artikel IntalasiAC sentral bangungan gedung 1.
Pada
umumnya Disetiap Intalasi chiller
disiapkam 2buah unit mesin Chiller. Satu adalah unit chiller yang sedang
operasional/berjalan ,ke dua adalah unit chiller cadangan yang stand by. Atau
kadang di atur dengan operasonal bergantian.
Namun
kebiasaan ini bukan suatu keharusan….Ada juga suatu system pendingin Cuma
menggunakan 1 unit Chiller.Dengan risiko bila ada trouble atau perbaikan mesin,
system pengkondisian udara harus
dimatikan.
Dibawah ini
adalah sekema gambar perpipaan intallasi pendistribusian air dingin dari
evaporator menuju ke unit2 AHU lantai gedung 1 sampai lantai 10.
Gambar1
Intllasi perpipaan seperti
gambar diatas disebut sebagai intallasi perpipaan
system tertutup dengan aliran kembali langsung
Sedang intalsi kembali tak langsung
adalah seperti gambar2 dibawah ini. Dimana system kembali tak langsung punya
kelebihan dalam soal pengaturan tekanan
pada tiap cabang /AHU akan lebih mudah. Namun kerugianya adalah material
pipa akan lebih panjang yang secara pertimbangan ekonomis banyak tidak menjadi
pilihan.
Gambar 2a ,2b : system pipa kembali
tak langsung.
Gambar 2a
|
Gambar
2b
|
Gambar 3. adalah pipa kembali
langsung posisi horizontal. Dimana system ini adalah system paling mudah dalam
pengaturan tekanan.
Berbeda dengan Installasi pipa di Colling tower. Di intallasi
distribusi air dingin ke AHU ini, intallasi pipa dan componennya harus
menggunakan Isolasi yang berguna untuk menghambat pertukaran temperatur antara
suhu air didalam pipa dengan suhu udara diluar pipa. Untuk konstruksi di bagian
support pipa ,juga ditambahkan blok2 isolasi yang umumnya kalau di Indonesia
terbuat dari kayu…. gambarnya bisa anda lihat di bagian gambar bahan/component Isolasi dibawah ini.
Gambar 4 Gambar bahan solasi dari glas wool
Gambar 6 Blok kayu untuk isolasi di daerah support.
Seperti telah saya terangkan diatas ,jenis Intallasi
perpippaan di bagian AHU ini termasuk jenis intallasi pipa tertutup, sedang
Intallasi pipa di Cooling Tower di bab yang lalu adalah inttalasi pipa system
terbuka.
Di daerah daerah pegunungan di proyek besar perusahaan asing
di Indonesia seperti yang pernah saya kerjakan di Pt. Inco sebuah penambangan
nikel di Soroako, pengkondisian udara kombinasi dengan system pemanas ini di
pasang parallel menggunakan system paket. Dimana koil pemanas tidak menggunakan
system dengan kerja compressor dengan memanffatkan panas kondensator melainlan
memakai hitter menggunakan daya listrik yang berdiri sendiri. Hanya saluran
ductingnya menggunakan intallasi yang sama. Secara bergantian.
Kembali ke bab AHU yang kita bahas ini,Untuk Pipa tegak di
Instalasi ini , untuk pertimbangan ekonomi, kita buat perencanaan dengan
diameter ber beda antara diameter pipa tegak lantai bagian bawah dengan
deameter pipa tegak bagian lantai diatasnya. Di contoh Arikel ini saya bagi
menjadi tiga bagian yaitu diameter pipa dari lantai 1 sampai lantai 4, lantai 5
sampai lantai7,lantai 8 sampai lantai 10. Seperti detail perhitungan di bawah
ini.
Perhitungan Kebutuah air setiap AHU di Setiap lantai.
Perhitungan Kebutuan
air untuk AHU lantai 1 samai lantai 4
Perhitungan Kebutuhan air
untuk AHU lantai 5 sampai lanta7
Perhitungan Kebutuhan air
untuk AHU lantai 8sampai lanta 10
Karena diameter pipa kita rencakan menjadi tiga macam
deameter maka Pipa tegak bagian paling bawah sampai lantai 4 harus bisa
menampung keperluan air untuk AHU lantai 1 sampai
lantai 10.
Pipa tegak lantai 5 sampai lantai 7 harus bisa menampung keperluan air untuk AHU lantai 5 sampai lantai 10. Sedang bagian pipa tegak bagian
atas yaitu lantai 8 sampai lantai 10 harus
mampu menampung keperluan air untuk AHU
lantai 8 sampai lantai 10
Maka pembagian diameter di bagaian pipa tegak bisa di lihat
pada gambar dibawah ini
Gambar pembagian
diameter pipa tegak pipa Supply
maupun pipa balik(return pipe)
Gambar7
Bab Kapsitas Pompa
sirkulasi
Keperluan air yang ber sikulasi yang merupakan kapasitas
aliran Pompa yang harus dipenuhi dalam pemilihan Pompa.
Dan rumusan dasarnya adalah sbb:
Jumlah kalor yang dilepas di
prosses pengembunan didalam kondensor = jumlah kalor yang di serap oleh
penguapan di dalam Evaporator yang equivalen dengan energy yang di pelukan
untuk kerja kompresor di dalam kompresor. Dan ini sama dengan kapasitas
refrigerant pada Chlller.
Diamana jumlah air yang bersikulasi antara evaporator dan
unit2 AHU harus mampu menyerap. Energy kalor dari evavorator ini untuk di
pindahkan ke unit2 AHU di semua lantai gedung.
Ada catatan2 dan sering di jadikan acuan/Standart di desain
intallasi AC maupun dalam praktek pengawasan Intallasi AC,bahwa untuk keperluan
air yang bersirkulasi antara Kondensor
di Chiller dan Cooling tower
Kurang lebih adalah = 3 Gpm tiap 1Tr
Dan air yang ber sikulasi antara Evaporator di Chiller dan
AHU
Kurang lebih adalah= 2,66 Gpm tiap 1 Tr
Dimana,
U=Jumlah air yang bersirkulasi l/jam
W= beban kalor atau Kapasitas refrigerasi >>>= 50Tr >>>
1 Tr =3.024 kcal/jam
Cp= kalor sepesifik air =1
Y=berat jenis air=1
T2 –T1= selisih suhu air masuk unit AHU dan suhu air
keluar Unit AHU >>>
T2 adalah temperature air keluar dari unit AHU = Temperatur
air masuk ke Evaporator
T1 adalah temperature air masuk ke unit AHU = Temperatur air
keluar dari Evaporator
Dan
Suhu keluar dari AHU antar 10º Cs/d12º
T2-
T1 biasanya 5ºC…. dan dalam bahasan ini kita menggunakan angka ini.
>>>
Jumlah tiapTons .riffregerant =3024 : 5=601
l/jam= 10
l/menit >>> hampir
sama dengan setandart umum yang saya tulis diatas = 2,66 gal/menit
Jadi
untuk AHU tiap lantai Jumlah air yang
bersikulasi adalah =50 x 10 l/menit =
500 l/menit = 8,3 l /detik
Untuk AHU 10 lantai =10 x 500 =5000 liter/menit
5000 l/menit Ini adalah Kapasitas aliiran Pompa sirkulasi
Diameter
pipa lantai 1 s/d Lantai 4 Harus mampu memenuhi kebutuhan AHU lantai1 sampai lantai 10.
Dengan
cara yang sama ketika kita menghitung Diamater pipa pada bab pemasangan
intallasi cooling tower pada bab sebelumnya maka kita dapakan/tetapkan bahwa
Diameter
pipa tegak lantai 1 s/d lantai 4 adalah 8”
Diameter
pipa tegak antai 5 s/ 7 adalah 6” ,dan
Diameter
pipa tegak untuk lantai 8,9 dan10 adalah 4”
Catatan:
Us
Galon= 3,7854 lt
Imperal
Galon= 4,543 lt
Kecepatan
air dalam pipa yang disarankan.
Ukuran Pipa (Dalam inci)
|
Kecepatan m/detik
|
- 1”
|
0,5- 1
|
2” s/d 4”
|
1-2
|
5” keatas
|
2=3,6
|
Sedang
Tahanan gesek yang harus di atasi pompa
akan kita bahas di postingan yang akan datang.
Sallam
GumilarH
Artikel Ac lainya
1. Intalasi Ac untuk bangunan gedung bertingkat1 klik disini
2.cara membuat blog dan web site kunjungi www.pakarjenius. blogspot
3.yang suka seni grafis keren kunjungi www.newjob77.blogspot.
Artikel Ac lainya
1. Intalasi Ac untuk bangunan gedung bertingkat1 klik disini
2.cara membuat blog dan web site kunjungi www.pakarjenius. blogspot
3.yang suka seni grafis keren kunjungi www.newjob77.blogspot.
1.Head total pompa
untuk mengatasi tahanan gesek pada system pipa dan equipment Intallasi perpipaan dari Chiller ke AHU
2. Pemilihan kapasitas
Blower(cfm) dan Statik pressernya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar